When I Look at You
Judul : When I Look at You
Author : Rizka Zain (@zaainz)
Genre : Sad Romance
Cast : Seohyun (SNSD)
Yuri (SNSD)
Kyuhyun (Super Junior)
Yonghwa (CNBlue)
Disclaimer : No Plagiat! Jadi kreatif itu mudah. Berpikir
positif penuh imajinasi ;)
Every body needs inspiration
Every body needs a song
A beautiful melody
When the night’s so long
Seohyun
bersenandung sambil mendengarkan lagu kesukaannya, ‘When I Look at You’ milik
Miley Cyrus lewat earphone yang tertempel di telinganya. Sesekali ia melirik
jendela. Melihat ke lantai bawah. Menunggu dokternya lewat. Ya! Tepat sekali,
dokternya itu sedang berbincang dengan asistennya sambil berjalan menuju
laboratorium.
Seohyun
memperhatikan lelaki itu dari balik jendela rumah sakit. Dia adalah pengidap
penyakit kanker darah dan dia menyukai dokternya. Dokter muda yang tampan
bernama Cho Kyuhyun. Dokter yang selalu memperhatikan perkembangan kesehatannya.
Dokter yang selalu menanyakan kabarnya setiap pagi. Mungkin Seohyun salah
kaprah dengan perlakuan Kyuhyun terhadapnya, itu kan memang tugas seorang
dokter. Tapi entah kenapa selama hampir setahun ia tinggal di rumah sakit ini,
perasaan sukanya semakin besar untuk Kyuhyun.
“Ya!
Seohyun-ah, berhenti memperhatikan doktermu itu,” seru Yuri sambil berjalan
mendekatinya.
“Apa
aku salah mencintai seseorang?” tanya Seohyun lemah. Wajahnya pucat sekali.
“Tidak!
Kau tidak salah. Hanya saja..” ucapan Yuri terhenti ketika melihat dokter Cho
memasuki kamar Seohyun.
“Annyeong
Seohyun-ssi, bagaimana perasaanmu sekarang? Apa masih terasa nyeri disini?”
tanya Kyuhyun sambil memegang lutut Seohyun. Kemarin Seohyun mengeluh karena
lututnya terasa kaku sampai ia tidak bisa berjalan.
“Ani,
sekarang sudah membaik,” jawab Seohyun riang. Ia selalu ceria acapkali melihat
Kyuhyun memeriksa kondisinya.
Yuri
lalu duduk di atas tempat tidur yang dikhususkan untuk orang yang membantu
merawat pasien. Yuri adalah kakak sepupu Seohyun yang tinggal bersama dengan
Seohyun karena kedua orang tuanya sedang menjalankan bisnis di Kanada.
“Annyeonghaseo
Yuri-ssi, bagaimana kabarmu?” tanya Kyuhyun ramah.
“Aku
tidak apa-apa dokter Cho. Aku sehat walafiat,” ucap Yuri cuek.
“Arraseo.
Ya! Seohyun-ssi, berhenti memperhatikanku dari jendela, ya,” ucapan Kyuhyun
sontak membuat Seohyun terkejut. Apa Kyuhyun tahu kalau aku memperhatikannya
setiap hari? Batin Seohyun.
Kyuhyun
lalu berpamitan dan pergi meninggalkan Yuri yang sudah sibuk dengan majalah
fashion dihadapannya dan Seohyun yang masih bingung.
Cause there is no guarantee
That’s is life is easy
^^
Yeah when my world is falling apart
When there’s no light to break up
the dark
That’s when I, I, I look at you
Yonghwa
menekan tuts piano dihadapannya. Ia ingin menyanyikankan lagu untuk Seohyun
–hoobaenya saat SMA, sudah sangat lama ia memendam perasaannya kepada Seohyun.
Sejak mereka sama-sama duduk di bangku SMA. Ia bermaksud untuk mengungkapkan
perasaannya di hari ulang tahun Seohyun, minggu depan.
Tiba-tiba
saja ia mendengar suara handphonenya. Yuri, sedang apa dia menelponku?
“Yeoboseyo,”
ucap Yonghwa setelah memencet tombol hijau handphonenya.
“Kau
dimana? Apa sedang sibuk?” tanya Yuri diseberang sambungan.
“Dirumah.
Ani. Waegurae?”
“Gwenchana,
bisa kita bertemu?”
“Hmm
arraseo,” jawab Yonghwa. Setelah itu ia menutup sambungan telepon dan mengambil
mantelnya.
^^
When the waves are flooding the
shore
And I can’t find my way home
anymore
That’s when I, I, I look at you..
Seohyun
sedang ingin tidur. Tiba-tiba saja Kyuhyun masuk kedalam kamarnya.
“Annyeonghaseo
Seohyun-ssi, apa kau sudah beristirahat?” tanya Kyuhyun sambil berjalan
menghampiri Seohyun yang terbaring di tempat tidur.
“Nde,
sekarang aku sedang akan beristirahat,” jawab Seohyun dengan senyum. “Sedang
apa dokter kesini? Bukannya tadi pagi sudah mengecek keadaanku?” lanjut
Seohyun.
Kyuhyun
menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil tersenyum salah tingkah.
“Aniyo.
Yuri bilang minggu depan hari ulang tahunmu,” ucap Kyuhyun membuat Seohyun
senang. Akhirnya Kyuhyun tahu juga hari ulang tahunku, batin Seohyun.
“Lalu?”
pertanyaan Seohyun sontak membuat Kyuhyun kembali salah tingkah. Aigoo, lucu
sekali dia saat sedang gugup seperti ini, batin Seohyun.
“Kau
ingin hadiah apa dariku?” tanya Kyuhyun, Seohyun lantas menundukkan kepalanya.
“Waeyo?”
Ya
Tuhan, seandainya aku bisa bilang kalau aku ingin dia mencintaiku, tapi mana
mungkin dia mau denganku yang sudah akan mati, pikir Seohyun sedih.
“Seohyun-ssi,”
panggil Kyuhyun.
“ah,
ne. aku sedang tidak ingin apapun. Aku cuma ingin dokter Cho..” ucapan Seohyun
menggantung ketika melihat seorang perawat menghampiri kamar Seohyun dengan
terengah-engah.
“Mi
Young-ssi, ada apa?” tanya Kyuhyun kepada perawat dengan badge ‘Hwang Mi
Young’.
“Taeyeon
dokter, Taeyeon. Dia tidak sadarkan diri setelah kejang-kejang,” ucap Mi Young
panik. Kyuhyun lalu berlari menuju keluar ruangan Seohyun bersama dengan Mi
Young.
Seohyun
mencengkram bajunya tepat di dada. Dia merasakan sakit yang teramat sakit
ketika tahu bahwa kenyataan ini membunuhnya lebih cepat dari kanker yang ada di
tubuhnya.
“Seohyun-ah,
waegurae?” seru Yonghwa yang masuk ke dalam kamar Seohyun bersama dengan Yuri
di belakangnya.
“Oppa,”
ucap seohyun sambil terisak.
“Ne,
aku disini. Ada apa? Apa kau merasakan sakit? Dimana yang sakit?” tanya Yonghwa
panik. Yuri membuang muka kearah jendela. Melihat Kyuhyun dan beberapa perawat
mendorong pasien ke ruang operasi.
Seohyun
menggelengkan kepalanya kencang. “Disini yang sakit,” ucap Seohyun mencengkram
pakaiannya kencang, seakan ingin membuang rasa cintanya kepada Kyuhyun
jauh-jauh. Yonghwa memeluk Seohyun erat. Ia mencium kepala Seohyun dengan
sayang.
Setelah
Seohyun tenang, Yuri pamit keluar. Ia berjalan sendirian di koridor rumah sakit
yang sepi. Sedangkan Yonghwa menemani Seohyun yang hampir terlelap.
^^
When I Look at you
I see forgiveness, I see the truth
You love me for who I am
Yuri
mendudukkan dirinya di atas sofa di coffee shop langganannya. Ia sedang
menunggu Yonghwa datang.
“Mianhaeyo,
kau sudah lama menunggu?” tanya Yonghwa begitu ia tiba di hadapan Yuri.
“Belum,
aku juga baru tiba,” jawab Yuri dengan senyuman. Cantik sekali.
“Apa
yang ingin kau katakan?”
“Apa
kau tidak ingin memesan secangkir kopi?” Yuri balik bertanya.
“Sebenarnya
aku buru-buru. Karena setelah ini aku ingin menemui Seohyun,” Yuri
membelalakkan matanya begitu mendnegar nama adik sepupunya.
“Yonghwa-ya..”
“Ne?”
“…”
“Waegurae?”
“…”
“Apa
terjadi sesuatu dengan Seo..”
“Saranghaeyo,”
Yuri lalu menatap keluar jendela. Melihat sepasang kekasih yang saling bercanda
sambil tertawa gembira.
“Yuri-a,
aku..”
“Aku
tahu, kau menyukai Seohyun, kan? Aku tidak perlu jawaban, aku Cuma mengatakan.
Sekarang aku sudah lega, pergilah menemui Seohyun,” ucap Yuri pura-pura tegar,
padahal hatinya sangat hancur. Kemudian ia berdiri dan pergi meninggalkan
Yonghwa yang masih merasa bersalah.
“Yuri-a,
kau mau kemana?” seru Yonghwa berlari mengejar Yuri.
“Aku
ingin bertemu Seohyun,” jawab Yuri memaksakan senyum.
“Bersamaku
saja, aku membawa mobil,” ajak Yonghwa.
“Untuk
pertama dan terakhir kalinya,” ucap Yuri. Yonghwa menatap Yuri iba. Tapi
perasaan tidak bisa dipaksakan, kan? Bukankah kita berhak memilih?
^^
Like the stars hold the moon
Right there where they belong and I
know
I’m not alone
Kyuhyun
duduk di atas tempat tidur di apartemennya. Ia lalu meraih buku diary yang
sudah lama ia tulis. Membukanya lembar demi lembar dan membacanya sambil
tersenyum sendiri. Dia memang seorang dokter, tapi tidak salah kan kalau dokter
menulis di buku diary?
‘Hari ini aku sangat senang. Aku
menemukan orang yang bisa membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. Namanya
Yuri, dia adalah kakak sepupu pasienku, Seohyun. Dia sangat cantik dan baik.
Tapi entah kenapa dia selalu cuek kepadaku. Mungkin suatu saat dia bisa baik
kepadaku. Semoga saja..’
Besok
adalah hari ulang tahun Seohyun. Kyuhyun sudah mempersiapkan kado untuk
Seohyun. Dia membelikan Seohyun sebuah bola kristal yang indah.
“Semoga
saja dia menyukainya,” gumam Kyuhyun sambil tersenyum. Tiba-tiba handphonenya
berdering, Kyuhyun segera mengangkat panggilan itu. Panggilan dari Soo Yeon,
asistennya.
“Yeoboseyo.
Ne?!” Kyuhyun segera berlari mengambil kunci mobilnya dan mengendarai mobilnya
dengan kecepatan penuh.
^^
“Yonghwa
memperhatikan Seohyun yang tenang, sambil tertidur. Dia bernapas naik turun
beraturan. Yonghwa selalu senang jika Seohyun memintanya untuk menemani tidur.
Karena ia bisa bebas memperhatikan wajah Seohyun yang polos dan cantik.
Tiba-tiba
saja ia teringat kalau besok adalah hari ulang tahun Seohyun. Diam-diam dia
sudah menyiapkan gitar akustik di dalam mobilnya. Sekitar tiga jam lagi ia akan
turun mengambil gitarnya dan bernyanyi untuk Seohyun tepat di jam 12 malam.
Tiba-tiba
saja ia melihat darah Seohyun naik kearah botol infusnya. Yonghwa segera
memanggil perawat yang berjaga. Selanjutnya ia melihat Seohyun yang kejang.
Yonghwa panik dan langsung menelpon Yuri.
Sudah
hampir dua jam Yonghwa dan Yuri menunggu dalam kecemasan. Sampai tiba-tiba
Kyuhyun keluar dari ruangannya. Yonghwa segera mencegat Kyuhyun dan menerpanya
dengan banyak pertanyaan.
“Bagaimana
Seohyun? Apa dia selamat? Bagaimana keadaannya sekarang?”
“Dia
tidak apa-apa. Tapi dia akan melewati batas kritis sebentar lagi. Yang kita
harapkan hanya dengan doa,” jawab Kyuhyun lesu. Yonghwa menunduk dalam. Ia
tidak ingin memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi terhadap Seohyun.
“Eonni,
apa aku baik-baik saja?” tanya Seohyun lemah, kepada Yuri yang duduk
disampingnya.
“Ne,
kau tidak apa-apa,” jawab Yuri sambil tersenyum.
“Dimana
dokter Cho?” tanya Seohyun lagi. Yuri lalu melirik kearah Yonghwa yang tertidur
di sofa.
“Molla,”
ucap Yuri.
“Eonni,
apa umurku masih lama? Aku takut tidak bisa mengatakan perasaanku kepada dokter
Cho,” Seohyun kembali terisak.
“Eonni,
berikan ini kepada dokter Cho, ya?” bujuk Seohyun sambil menyodorkan selembar
kertas. Yuri mengambilnya dan mengangguk.
“Seohyun-ah,
lihatlah Yonghwa,” Seohyun lalu melihat kearah Yonghwa yang tertidur.
“Apa
kau tahu kenapa dia begitu baik terhadapmu?” tanya Yuri.
“Karena
dia sudah menganggapku sebagai adiknya,” jawab Seohyun. Yuri menggeleng.
“Dia
menyukaimu Seohyun-ah,” ucap Yuri menahan tangis.
“Eonni,
bukannya kau menyukai Yonghwa?” tanya Seohyun. Yuri lalu menggeleng.
“Waeyo?”
tanya Seohyun heran karena yang ia tahu Yuri sudah lama menyukai Yonghwa.
“Aniyo,
aku keluar dulu,” ucap Yuri.
Ia
lalu berlari kearah taman dan duduk dibangku taman. Ia menumpahkan semua
airmatanya disana. Setelah merasa puas menangis ia kembali lagi kekamar
Seohyun. Dia melihat Kyuhyun yang duduk di sebelah Seohyun yang sudah terlelap.
Yuri lalu kembali keluar, tapi Kyuhyun memanggilnya.
“Yuri-ssi,”
Yuri membalikkan badannya.
“Aku
ingin bicara padamu,” ucap Kyuhyun.
Mereka
lalu berjalan menuju balkon rumah sakit.
“Yuri-ssi,
saranghaeyo,” ucap Kyuhyun sungguh-sungguh. Yuri terkejut mendengar pernyataan
Kyuhyun. Ia sama sekali tidak pernah berpikir kalau Kyuhyun menyukainya.
“Mianhaeyo
dokter Cho, ini dari Seohyun,” kata Yuri. Ia lalu memberikan kertas yang diberikan
Seohyun kepada Kyuhyun. Yuri lalu pergi meninggalkan Kyuhyun menuju kamar
adiknya.
Kyuhyun
membaca tulisan tangan Seohyun yang rapih.
‘Annyeonghaseo dokter Cho. Setelah
kau membaca ini, kupikir aku sudah tidak ada di dunia lagi. Cho Kyuhyun-ssi,
aku mencintaimu. Jeongmal saranghae. Mianhaeyo, aku tidak bisa mengatakannya
langsung kepadamu, karena aku tahu kau pasti tidak akan suka dengan gadis yang
penyakitan, kan?’
Kyuhyun
menatap kearah langit malam yang mendung. Malam seakan angkuh untuk menampakkan
keindahan bintang-bintangnya. Tiba-tiba saja ia mendengar suara jeritan dari
dalam sebuah kamar.
“Seohyun-ah!!!!!!!!!!!
Kajima!! Seohyun-ah, adikku!!” Kyuhyun lalu berlari menuju kamar Seohyun dan
mendapati Yuri dan Yonghwa yang menangis memeluk jasad Seohyun.
Kyuhyun
menyandarkan tubuhnya di tembok dekat pintu kamar Seohyun. Ia lalu meghapus air
matanya. Dan berjalan masuk sambil menahan tangis.
^^
Yeah when my world is falling apart
When there’s no light to break up
the dark
That’s when I, I, I look at you
When the waves are flooding the
shore
And I can’t find my way home
anymore
That’s when I, I, I look at you
Yonghwa
bernyanyi sambil memainkan piano. Itu lagu kesukaan Seohyun. Ia lalu mengambil
kertas yang di tulis Seohyun saat Yuri pergi meninggalkannya. Sebenarnya
Yonghwa mendengar semua percakapan antara Seohyun dan Yuri waktu itu. Ia tidak
tidur sungguhan.
‘Oppa, aku menganggapmu sebagai
kakakku. Aku tidak ingin mempunyai pacar sepertimu. Aku akan lebih senang kalau
kau menjadi kakakku. Kau masih tetap kakakku, kan?’
You appear just like a dream to me
Just like a kaleidoscope colors
that
Cover me All I need
Every breath that I breathe
Don’t you know you’re beautiful
When the waves are flooding the
shore
And I can’t find my way home
anymore
That’s when I, I, I look at you
You appear just like a dream to
me..
~END~
0 komentar